Selasa, 06 Mei 2008

INTERNET SEBAGAI MEDIA RISET

INTERNET SEBAGAI MEDIA RISET


Asep Herman Suyanto
asep_hs@yahoo.com http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/

Istilah internet merupakan singkatan dari interconnection Networking. Dan internet bisa diartikan sebagai sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan - jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Pertama kali jaringan internet dikembangkan pada tahun 1969 oleh US Department of Defense dalam proyek ARPANet ( Advanced Research Projects Network ). Semenjak itu perkembangan internet berlangsung sangat pesat. Dalam awal perkembanganya, internet melayani dua hal yaitu sebagai jaringan komunitas militer yang ampuh dan sebagai sistem komunikasi percobaan dalam komunitas akademik, yang tujuanya adalah untuk merangsang para peneliti. Internet mempunyai beberapa fasilitas/ kemampuan pokok seperti World Wide Web yang biasa digunakan untuk mengambil, memformat, dan menampilkan informasi. Electronic Mail disingkat e-mail yang digunakan sebagai surat elektronik yang dikirimkan melalui internet. Telnet yang memungkinkan kita bisa menggunakan komputer untuk berhubungan dengan komputer orang lain dan mencari atau mengambil informasi yang ada di komputer tersebut. File Transfer Protocol disingkat FTP yang banyak digunakan untuk mengirim data atau file dari satu komputer ke komputer lain. Gopher adalah sistem dimana pemakai dapat mengakses informasi dengan menggunakan hirarki menu. Chat groups/Internet Relay Chat (IRC) adalah forum dimana pemakai dapat saling berdiskusi atau berbincang-bincang dengan pemakai lain. Newsgroup, kelompok diskusi di electronic bulletin boards. Mailling List, kelompok diskusi yang menggunakan e-mail sebagai sarana utama. Melalui fasilitas-fasilitas internet tersebut dapat dan sering digunakan untuk keperluan riset atau melakukan hal yang akan menambah pengetahuan dan wawasan kita. Bagi para peneliti , Internet merupakan sumber ilmu pengetahuan yang lengkap dan selalu baru. Banyak fasilitas yang disediakan oleh web untuk keperluan riset. Diantaranya ada istilah e- Library, e-Journal, e-Book, e-News, e-Dictionary, e-Laboratory, dan masih banyak lagi fasilitas lainnya. Internet diibaratkan sebagai perpustakaan yang sangat besar dan sering disebut dengan istilah e-Library. Perpustakaan ini diharapkan mampu menampung kajian ilmu dan hasil – hasil penelitian dalam bentuk format digital, sehingga memudahkan untuk para peneliti. Dan banyak Jurnal Ilmiah (e-Journal) yang up-to-date dan diberikan secara gratis. Jurnal – jurnal ilmiah ini pada umumnya sudah dikelompokan dalam bidang ilmu tertentu yang dipublikasikan dalam web site yang khusus dalam bidang ilmu tersebut. Sedangkan e-Book merupan versi buku yang berbentuk elektronik atau buku tanpa kertas. Dalam versi ini buku menjadi lebih mudah diakses, dapat dibawa kemana – mana dan tidak memakan tempat. E-Book dapat dilengkapi dengan peralatan multimedia yang memungkinkan teks materi dilengkapi dengan visualisasi dan suara. Model lain pustaka elektronik seperti koran, tabloid majalah, sekarang menjadi bentuk e-News. E-News diciptakan berangkat dari gagasan bahwa Internet dapat digunakan untuk menyajikan informasi secara real time dan dengan cepat didistribusikan kepada para pembacanya di berbagai tempat. Fasilitas bantu lainnya adalah kamus dan dalam versi elektronik dikenal dengan istilah e-Dictionary. Dengan e-Dictionary, selain mudah dalam pengoperasian, juga praktis dalam mencari arti dari kata – kata. Di Internet juga tersedia laboratorium yang merupakan ruang praktek yang digunakan untuk melakukan pembuktian terhadap suatu teori atau konsep, dan dapat juga digunakan sebagai tempat untuk mengembangkan ketrampilan seseorang dalam mengimplementasikan konsep-konsep rumus atau prosedur – prosedur yang telah dipelajari. Laboratorium dalam lingkungan internet lebih populer disebut dengan e-Laboratory. Dalam e-Laboratory, peralatan dibuat dalam bentuk software, sehingga para peneliti hanya mengoperasikan bentuk simulasi dari peralatan tersebut. Ada beberapa keunggulan dalam pemanfaatan internet sebagai media riset. Dari segi konektivitas dan jangkauan global, pengaksesan data dan informasi melampaui batas-batas negara dan memungkinkan mendapatkan/ mengakses informasi dari database dan perpustakaan yang lengkap di seluruh dunia dan juga berasal dari beraneka ragam sumber. Kemudian akses informasi di internet tidak dibatasi waktu karena lingkupnya yang global. Dilihat dari kecepatan, bila di bandingkan dengan sumber data tradisional, riset melalui internet jauh lebih cepat, karena bersifat real time. Kecepatan ini bisa di bandingkan, misalnya pencarian informasi secara elektronik melalui mesin pencari (search engines) dengan pencarian lewat katalog perpustakaan atau pencarian buku/majalah/jurnal di rak-rak perpustakaan. Selain kecepatan, kenyamanan juga akan didapatkan, karena peneliti lewat internet tidak harus menghadapi berbagai birokratis. Selain itu, berbagai fitur (features) yang di rancang khusus dan user-friendly sangat memudahkan peneliti mengakses berbagai situs internet. Kemudahan akses juga akan didapat dengan adanya dukungan fasilitas komputer yang terhubung ke internet baik itu di kampus, di warnet (warung internet) maupun milik pribadi. Dan dibandingkan membeli jurnal asli, penelusuran informasi lewat internet jauh lebih murah. Apalagi banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Serta akan lebih interaktif dan fleksibel jika topik dan hasil riset bisa didiskusikan melalui sarana di internet misalnya mailing list atau chatting. Dengan itu, peneliti bisa mengikuti perkembangan terbaru atau meminta komentar dan penilaian dari berbagai pihak (Tjiptono, 2000). Selain kelebihan, penggunaan internet sebagai media riset juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti sulitnya mengidentifikasi identitas responden. Setiap orang bisa mengisi kuesioner secara on-line tanpa bisa dicegah atau dibatasi, termasuk yang bukan target respon. Dan belum tentu responden menggunakan identitas asli. Oleh karena itu, membuat riset secara on-line harus benar-benar selektif dalam menentukan sampling dan cara responden memberikan jawaban. Selain itu informasi di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya dibutuhkan. Pencarin tanpa strategi khusus bisa membuat peneliti pemula di internet mengalami frustasi. Dan ancaman virus kadangkala sangat menggangu kelancaran. Karena setiap orang bebas membuat homepage dan menampilkan berbagai informasi maka tidak semua data dan informasi yang didapatkan valid untuk dijadikan acuan dalam penelitian. Selain itu sumber informasi di internet mudah berubah. Akibatnya peneliti harus selalu mencermati perubahan tersebut bila mengutip sumber bersangkutan. Berbagai penelitian menunjukan bahwa internet lebih efektif untuk menjangkau responden yang termasuk kelompok berdaya beli atau berpenghasilan dan berpendidikan relatif tinggi. Dengan demikian internet kurang efektif bagi penelitian yang kelompok sampelnya adalah masyarakat golongan menengah ke bawah. Dan kekurangan lainnya yaitu jika lambatnya akses karena berbagai faktor akan menyebabkan waktu akses menjadi lebih lama dan biaya akses menjadi mahal (Tjiptono, 2000). Pendorong perkembangan internet adalah daya tarik internet yang meliputi communication, information retrieval dan information search (Laudon & Laudon, 2000). Dalam hal daya tarik komunikasi, internet menawarkan berkomunikasi secara elektronik yang relatif mudah dan murah. Internet juga memberikan kemungkinan dan kemudahan untuk mencari dan mengakses berbagai macam informasi khususnya pemanfaatan internet sebagai media riset.